Dok: Novi Kurniawan |
Sungguh tak habis cerita yang menyejukkan, mengharukan bahkan menggedor-gedor nurani hingga tak disadari air mata pun menetes. Membuat kita makin yakin Islam itu indah dan makin bangga sebagai muslim.
Seperti yang dikisahkan oleh Olivia Maria tentang Aksi Damai 212 yang berlangsung kemarin di Monumen Nasional (Monas), Jakarta.
Olivia mendengar cerita suami ketika perjalanan pulang balik dari kantornya di Sudirman, sepanjang jalan kanan kiri banyak mobil-mobil mewah berhenti.
"Kirain parkir," batin suami Olivia. Usut punya usut ternyata bagasi mereka terbuka, di sana banyak terisi dengan makanan. Makanan tersebut dari restoran Padang Sederhana yang seperti kita tahu harganya nggak bisa dibilang sederhana. Bahkan nasi bungkus isinya ada empal.
Lalu di ada lagi ibu-ibu paruh baya menangis sesenggukan. Ia menangis di samping Honda Freednya. Lalu, ditanya akhwat-akhwat yang lewat, "Kenapa Bu?"
Ibu setengah baya itu menjawab, "Saya membawa nasi 500 bungkus. Saya pikir cukup, ternyata kurang," kata Ibu itu.
Ibu itu mengaku ia ada duit untuk membeli dalam jumlah banyak.
"Duitnya ada, tapi saya pesan kemana-mana di sekitaran Thamrin city sudah kehabisan nasi semua. Tahu gitu saya memesan 2000 bungkus nasi tadi pagi. Nyesel banget nyesel," katanya dengan muka penuh penyesalan.
Mendengar kisah itu Didin Kristinawati, seorang pengguna media sosial, ikut merespons kisah indah itu, "Kelas menengah muslim Indonesia jumlahnya nggak main-main besarnya dan bisa melakukan dua hal: membiayai dakwah sekaligus memboikot yang terus-terusan memusuhi Islam
Biarkan uang bicara bagi pemusuh Islam yang mengejar uang!" katanya. [Paramuda/BersamaDakwah]
Advertisement
1 komentar:
Semoga allah membalas kebaikannyaa.. Amin
EmoticonEmoticon