Dok: Yan Zhuko |
Banyak muslimin dari segala penjuru Indonesia dan organisasi masyarakat Islam tumpah ruah di Aksi Damai. Tapi dalam kerumunan jutaan orang itu diindikasikan tidak ada syiah.
Ya, mengapa tidak ada syiah di Aksi Damai 212 yang berlangsung pada Jumat (2/12/12016) kemarin? Mungkin sebagian dari kita juga bertanya tentang hal itu.
Keheranan itu muncul juga dalam benak Sekretaris Majelis Intelektual dan Ulama Muda Indonesia (MIUMI) Haikal Hassan.
Ustadz Haikal, begitu ia tenar dikenal, mengatakan bahwa banyak elemen Islam seperti Front Pembela Islam (NU), Nahdlotul Ulama (NU), Muhammadiyah, Majelis Mujahidin Indonesia (MMI), Dewan Dakwah Islam Indonesia (DDII), Persatuan Islam (Persis), Al-Irsyad dan lain-lain tapi tidak ada Syiah di sana.
"Dalam Aksi 212, elemen-elemen Islam kumpul, FPI, NU MMI DDII Muhammadiyah, Persis Al-Irsyad Salafi dan lain-lain. Tapi nggak ada Syiah tuh," kata Ustadz Haikal melalui akun Twitternya.
Ia pun mempertanyakan tentang Syiah dengan pertanyaan tajam, "Apa karena (Syiah) bukan Islam?"
Tokoh yang dikenal sebagai penganut Syiah, Haidar Bagir, cenderung tidak membahas Aksi Damai 212 di timeline Twitternya. Pemilik Mizan Group itu hanya menyinggung sebuah foto dari koran yang menampilkan poster yang dipegang peserta Aksi Damai--ia menyebut Doa Bersama-- yang bertuliskan "Islam Agama Kasih Sayang".
"Salah satu poster dalam Doa Bersama 212. Sama sekali bukan sesuatu yang tidak pada tempatnya. Memang, di atas segalanya, Islam adalah agama kasih sayang," kata Haidar. [Paramuda/BersamaDakwah]
Advertisement
EmoticonEmoticon