Spanduk pasangan calon nomor urut 2 ini lagi diapakan sama Front Pembela Islam (FPI)? Front Pembela Islam (FPI) itu begini, FPI itu jahat terhadap pasangan calon tertentu di pemilihan kepala daerah di Ibukota. Anda percaya dengan itu? Sebelum menyimpulkan yang iya-iya atau yang bukan-bukan. Anda perlu mendengarkan cinta seorang muslimah bernama Marwah Fatimah.
"Jadi begini ceritanya," kata Marwah Fatimah, mengawali ceritanya.
Ketika itu pada tanggal 28 Januari 2017, ia habis dari Menara 165 Jakarta Selatan. Ia pulang ke arah Cawang dengan naik ojek online GoJek. Dalam perjalanan, kata Marwah, abang gojeknya cerita-cerita dan entah pas lagi ngobrol apa akhirnya mereka membahas soal Aksi Damai 212 tahun kemarin.
Abangnya bilang dia ikut dalam aksi tersebut. Lalu Marwah bertanya, "Ada pengalaman menarik nggak waktu di sana?"
Diantara pengalaman menarik menurut abang tersebut adalah tentang FPI.
Abangnya bilang intinya begini, "Mbak, di 212 kemarin saya baru tahu kalau FPI itu nggak seperti yang saya bayangkan dulu, saya dulu sempet nggak suka sama FPI, tapi pas di 212 saya ditunjukkin FPI yang sebenarnya," katanya.
Abang ojek itu melanjutkan, "Di sekitaran daerah Tugu Tani itu kan ada spanduk besar pasangan-pasangan cagub. Terus ada oknum provokator yang nyuruh buat ngerubuhin dan ngerobek spanduknya. Eh terus pas lagi pada begitu, laskar FPI dateng dan bilang ke oknum-oknum itu 'kita jangan ngelakuin hal kayak gini, ini tuh aksi damai, jangan nodai Islam dengan cara yang gini'," ungkapnya.
"Terus mbak tahu nggak, tuh laskar FPI ngapain? Akhirnya mereka itu ngejahit atau nyambungin lagi spanduk yang robek-robek itu pakai tali rapia dan didiriin lagi. Saya langsung foto-fotoiin aja mbak," kata abang ojek itu.
"Masya Allah. Dan inilah hasil foto dari abang Gojek itu, saya minta kirimin lewat whatsapp," kata Marwah. [Paramuda/BersamaDakwah]
"Jadi begini ceritanya," kata Marwah Fatimah, mengawali ceritanya.
Ketika itu pada tanggal 28 Januari 2017, ia habis dari Menara 165 Jakarta Selatan. Ia pulang ke arah Cawang dengan naik ojek online GoJek. Dalam perjalanan, kata Marwah, abang gojeknya cerita-cerita dan entah pas lagi ngobrol apa akhirnya mereka membahas soal Aksi Damai 212 tahun kemarin.
Abangnya bilang dia ikut dalam aksi tersebut. Lalu Marwah bertanya, "Ada pengalaman menarik nggak waktu di sana?"
Diantara pengalaman menarik menurut abang tersebut adalah tentang FPI.
Abangnya bilang intinya begini, "Mbak, di 212 kemarin saya baru tahu kalau FPI itu nggak seperti yang saya bayangkan dulu, saya dulu sempet nggak suka sama FPI, tapi pas di 212 saya ditunjukkin FPI yang sebenarnya," katanya.
Abang ojek itu melanjutkan, "Di sekitaran daerah Tugu Tani itu kan ada spanduk besar pasangan-pasangan cagub. Terus ada oknum provokator yang nyuruh buat ngerubuhin dan ngerobek spanduknya. Eh terus pas lagi pada begitu, laskar FPI dateng dan bilang ke oknum-oknum itu 'kita jangan ngelakuin hal kayak gini, ini tuh aksi damai, jangan nodai Islam dengan cara yang gini'," ungkapnya.
"Terus mbak tahu nggak, tuh laskar FPI ngapain? Akhirnya mereka itu ngejahit atau nyambungin lagi spanduk yang robek-robek itu pakai tali rapia dan didiriin lagi. Saya langsung foto-fotoiin aja mbak," kata abang ojek itu.
"Masya Allah. Dan inilah hasil foto dari abang Gojek itu, saya minta kirimin lewat whatsapp," kata Marwah. [Paramuda/BersamaDakwah]
Advertisement
EmoticonEmoticon