Pernikahan Istri Kedua yang Dihadiri Istri Pertama, Mengharukan!

- Januari 27, 2017
Apa jadinya jika pernikahan istri kedua dihadiri istri pertama? Barangkali banyak yang berpikir tidak mungkin. Apabila terjadi juga akan berujung pada sengketa hati. 

Tunggu dulu, Anda patut menyimak cerita yang dikisahkan oleh Kyai Samping Lepen ini dulu sebelum menduga yang bukan-bukan.

--

Kemarin sore, Rabu 25 Januari. Saat jadwal rutin kajian akhwat, harus terselakan sejenak. Karena Sahabat saya minta izin untuk dinikahkan dengan istri keduanya. Langsung dihadiri istri pertamanya.

Allahu akbar walillahilhamd, jujur saat mengakadkan mereka, sebenarnya dada ini gemuruh. Melihat kehebatan merekaMasyallah...

Sungguh ini hal yang jarang terjadi, sehingga para umahat dan akhwat pun ikut meneteskan air mata kebahagiaan...

Dengan dihantarkan keluarga, dan disaksikan jamaah satu masjid. Setelah pihak keluarga kita cek semua. Bersangkutan dengan wali dan mahar. Wali yang berhak adalah pamannya dan menyetujuinya, karena bapaknya sudah meninggal, akhirnya keluarga memilih untuk mewakilkan ke saya, sebagai wali yang mengakadkan.

Sebelum saya ijabkan satu persatu saya tanya. Kepada istri pertama "Mbak apakah jenengan sadar dengan keputusan Anda hari ini?"

Dengan tegas menjawab "'Sadar, Tadz."

"Anda ikhlas suami anda menikah lagi?"

"Ikhlas, Ustadz. Apakah Anda dipaksa suami Anda?"

"Tidak, Ustadz."

"Sekali lagi apakah Anda bahagia hari ini?"

Dia jawab, "Perasaan saya campur aduk tapi saya bahagia."

Mendengar jawaban istri pertama jamaah umahat yang menyaksikan sama nangis dan bahagia.

Ketika saya tanya istri kedua, "Apakah mbak ikhlas menjadi istri kedua?"

Dengan suara lirih tertutup cadar, dia jawab, "Saya ikhlas, Tadz."

"Apakah Anda dipaksa dalam pernikahan ini?"

"Tidak, ustadz." jawab dia. 

"Apakah anda tidak malu menjadi istri kedua?"

Dia jawab dengan suara yakin, "Alhamdulillah tidak, Ustadz."

Terakhir saya tanya ibu dari calon istri kedua, "Apakah ibu ikhlas anak ibu dinikahi sebagai istri kedua?"

Dengan menangis ibu menjawab, "Saya ikhlas, Ustadz,"

"Ibu tidak malu anak ibu jadi istri kedua?"

Si ibu menahan tangisnya dan menjawab, "Saya sudah siap, Tadz. Alhamdulillah." [Paramuda/BersamaDakwah]

Advertisement


EmoticonEmoticon

 

Start typing and press Enter to search