Dai kondang Abdullah Gymnastiar alias Aa Gym memimpin barisan santri yang berlatih memanah. Kiai Pondok Pesantren Daarut Tauhiid Bandung itu mengenakan juga alat memanah yang lengkap.
"Ini target, semua fokus!"
Aa Gym mulai berhitung. Ïa kembali meminta ulangi. "Siap!"
"Siaap!" kompak suara bergaung.
"Satu!"
Pasukan mengambil anak panah dari sarung anak panah.
"Dua!"
Pasukan menyelipkan anak panah ke busur.
Aa Gym meminta mengulangi dan menurunkan anak panah, memasukkannya ke dalam sarung anak panah.
"Siap!"
"Siaap!" suara pasukan bergaung, membikin siapapun yang mendengar merinding.
"Satu! Dua! Bidik!Tembak!"
Anak-anak panah itu meluncur bersamaan dengan suara takbir "Allahu Akbar!"
Tepat mengenai sasaran. "Alhamdulillah" kata Aa Gym.
Aa mengucapkan terima kasih kepada para pasukan panah.
Ia berpesan agar semua tahu target. Lalu senantiasa fokus dan dilarang gagal fokus serta tidak boleh salah fokus. Tak lupa untuk menjadikan memanah sebagai ajang berzikir.
Pasukan kemudian diminta kembali untuk memanah dengan komando yang sama dari Aa Gym. Kali ini dengan lebih gagah berani.
"Yang paling penting bukan membidik sasaran. Tapi membidik ahlak kita. Semua pakai hati. Insya Allah. Mudah-mudahan memanah membuat kita senantiasa fokus."
Berikut tayangannya.
"Ini target, semua fokus!"
Aa Gym mulai berhitung. Ïa kembali meminta ulangi. "Siap!"
"Siaap!" kompak suara bergaung.
"Satu!"
Pasukan mengambil anak panah dari sarung anak panah.
"Dua!"
Pasukan menyelipkan anak panah ke busur.
Aa Gym meminta mengulangi dan menurunkan anak panah, memasukkannya ke dalam sarung anak panah.
"Siap!"
"Siaap!" suara pasukan bergaung, membikin siapapun yang mendengar merinding.
"Satu! Dua! Bidik!Tembak!"
Anak-anak panah itu meluncur bersamaan dengan suara takbir "Allahu Akbar!"
Tepat mengenai sasaran. "Alhamdulillah" kata Aa Gym.
Aa mengucapkan terima kasih kepada para pasukan panah.
Ia berpesan agar semua tahu target. Lalu senantiasa fokus dan dilarang gagal fokus serta tidak boleh salah fokus. Tak lupa untuk menjadikan memanah sebagai ajang berzikir.
Pasukan kemudian diminta kembali untuk memanah dengan komando yang sama dari Aa Gym. Kali ini dengan lebih gagah berani.
"Yang paling penting bukan membidik sasaran. Tapi membidik ahlak kita. Semua pakai hati. Insya Allah. Mudah-mudahan memanah membuat kita senantiasa fokus."
Berikut tayangannya.
[Paramuda/BersamaDakwah]
Advertisement
EmoticonEmoticon