Musdah Mulia: Kafir Itu Bukan Non-Muslim, Kita Bukan Pilih Imam Sholat

- Februari 07, 2017
Guru Besar Universitas Islam Negeri (UIN) Jakarta, Siti Musdah Mulia lagi-lagi mengeluarkan pernyataan yang mengerdilkan keimanan. Tokoh feminisme itu mengatakan bahwa di dalam Islam kata kafir bukan berarti orang yang berbeda agama,

"Itu nggak ada artinya lho seperti itu. Bahkan orang Islam sendiri bisa jadi orang kafir. Karena ia sendiri tidak mensyukuri nikmat Tuhan," kata Musdah yang mengatakan ceramahnya diunggah oleh juru bicara Ahok, Sophia Latjuba, Sabtu (4/2/2017).

Tokoh yang melegalkan pernikahan sejenis itu menjelaskan bahwa asal kata kafir yaitu kafara yaitu menutup diri dari menghargai pemberian Tuhan, menutup diri dari kebenaran.

"Koruptor itu adalah kafir, karena dia menutup diri dari kebenaran," katanya.

Musdah sangat menyayangkan bahwa di dalam buku agama Islam kata kafir sudah mengalami degradasi.

"Sayang sekali dalam pendidikan agama kita kata kafir mengalami degradasi. Dikerdilkan menjadi orang yang bukan orang Islam. Menurut saya ini adalah hal yang salah kaprah ya. Justru pemimpin non muslim tapi berlaku adil, jauh lebih bijak untuk dipilih daripada pemimpin muslim yang tidak adil. Karena kita tidak memilih imam sholat kan?" ungkapnya.

Ucapan Musdah tentu mendapat respons dari netizen.

"Kalo berpaku sama kitab-kitab yang sebelum al-qur'an udah pasti kurang tepat. Karena sudah jelas diterangkan al-qur'an adalah penyempurna kitab-kitab sebelumnya. Tapi kalo masih kekeuh yaa mungkin itu manusia jaman jahiliyah kali ya yang belom tahu makna al-qur'an. Astaghfirullah, kurang-kurangin gilanya bu," kata netizen bernama Nurul Fauz. [Paramuda/BersamaDakwah]

Advertisement


EmoticonEmoticon

 

Start typing and press Enter to search