Tanggapan Mengejutkan Guru Besar UIN Soal Masjid Berbau Politik

- Februari 28, 2017
Detikcom

Masjid seharusnya jauh dari politik partisan karena hal itu berpotensi memecah-belah umat. Hal tersebut dikatakan oleh Guru Besar Sejarah dan Peradaban Islam UIN Azyumardi Azra.

"Masjid itu harus dijaga kesuciannya, dan harus dijauhkan dari politik keberpihakan karena kepentingan ini dapat membuat orang mementingkan kelompok dengan mengorbankan kepentingan pihak lain," kata Azyumardi Azra di Masjid Istiqlal, Jakarta, Senin (27/2/2017)

Fenomena tersebut, kata dia, telah terjadi belakangan ini. Pendidikan politik tetap penting bagi umat islam tetapi tidak memiliki keberpihakan pada golongan tertentu.


Survei tentang masjid oleh Center for the Study of Religion and Culture (CSRC) UIN Jakarta pada 2010 menemukan meluasnya penggunaan mimbar masjid untuk kepentingan politik.

Pengurus masjid dan jamaah lama-kelamaan menjadi permisif pada paham dan praksis kekerasan.

Sembilan persen, seperti dilansir Antara, takmir masjid yang disurvei di wilayah DKI Jakarta setuju penggunaan kekerasan atas nama "amar maruf nahy munkar" dan dengan prosentase sama mereka menyetujui pembentukan negara Islam di Indonesia.

Indonesia sebenarnya, katanya, tidak memiliki tradisi menjadikan masjid sebagai pusat aktivitas politik kekuasaan seperti yang terjadi di dunia arab. [Paramuda/BersamaDakwah]
Advertisement


EmoticonEmoticon

 

Start typing and press Enter to search