Pengasuh Pondok Pesantren Tebuireng KH. Salahuddin Wahid atau yang akrab disapa Gus Sholah memberikan pesan kepada warga Nahdlatul Ulama dalam memimpin.
"Untuk warga NU sudah ada pedoman yaitu keputusan muktamar NU 1999: melarang pilih pemimpin non-muslim kcuali dalam keadaan darurat," kata Gus Sholah melalui jejaring sosial Twitter, Sabtu (18/2/2017).
Pernyataan Gus Sholah tersebut untuk menjawab pertanyaan dari aktivis media sosial Frans Surya, yang mengatakan bahwa, "Yai Gus Sholah apakah warga NU terancam?" terancam yakni mengarah pada artikel dari Seword yang berjudul "Jika Anies Menang, Ideologi Islam Radikal Berpotensi Menjamur, NU Terancam".
Apakah kondisi sekarang sudah termasuk darurat?
Menjawab pertanyaan, Gus Sholah mengatakan bahwa saat ini belum darurat, "Untuk saya belum," ujarnya.
Pernyataan Gus Sholah mendapat serangan dari para pendukung Basuki Tjahaja Purnama, "Maksudnya non muslim bukan orang Indonesia asli? Melarang memilih pemimpin karena agama adalah bentuk diskriminasi," kata akun Arifin Pribadi.
Gus Sholah pun menjawah dengan tegas. "Pendapat Anda sama dengan pendapat Ahok yang telah dibantah oleh Mahfud MD dan Lukman Saifuddin," katanya. [Paramuda/BersamaDakwah]
Advertisement
EmoticonEmoticon