Pengamat politik Ade Armando mengeluarkan pernyataan yang dinilai menyesatkan. Dosen Universitas Indonesia itu menilai jenazah para pendukung Basuki Tjahaja Purnama akan mati syahid.
"JENAZAH PARA PENDUKUNG AHOK MEMANG TIDAK PERLU DISHOLATI KARENA MEREKA MATI SYAHID," kata Ade dengan huruf kapital melalui jejaring sosialnya, Rabu (8/3/2017).
Lebih tegas Ade menjelaskan bahwa ternyata banyak ulama yang menyatakan bahwa mereka yang mati syahid (meninggal saat memperjuangkan ayat-ayat Allah) tidak perlu dimandikan, tidak perlu dikafani, dan tidak perlu dishalatkan.
"Pendapat ulama ini menjadi penting karena artinya keluarga pendukung Ahok tidak perlu sedih seandainya masjid dan komunitas di sekitarnya tidak mau mengurus jenazah pendukung Ahok," ujarnya.
Sikap masjid, kata dia, yang menolak memandikan dan menshlatkan jenazah pendukung Ahok harus dipandang sebagai PENGHORMATAN mereka terhadap pendukung Ahok karena MENINGGAL SAAT MENDUKUNG AHOK ADALAH MATI SYAHID.
"Memang tidak semua ulama berpandangan demikian. Dalam Islam, lazim ada keragaman pendapat. Tapi itu tidak penting. Yang penting adalah fakta bahwa sebagian ulama menganggap bahwa jenazah tidak harus disholati kalau ia meninggal saat menegakkan kebenaran," ujarnya.
"Jadi jangan sedih kalau jenazah saudara Anda yang mendukung Ahok ditolak untuk diurus oleh masjid di sekitar Anda. Meninggal saat memperjuangkan Ahok adalah mati syahid dan karena itu ruhnya langsung diterima di surgaNya," pungkas Ade. [Paramuda/BersamaDakwah]
Advertisement
EmoticonEmoticon