Syafi'i Maarif: Jika Ada Iblis Buka Sekolah Tinggi, Saya Masuk ke Sana

- Maret 24, 2017
Tempo
Buya Syafi’i Ma’arif mengatakan bahwa Alquran membebaskan orang untuk percaya atau mengingkari firman Allah itu.

Kalau umat islam takut berbeda pendapat, kata dia, atau takut masuk dalam kontroversi, ia menyarankan untuk menjadi fosil saja. "Alquran adalah satu-satunya kitab pada masa itu yang membebaskan audiensnya untuk mengingkarinya dan bahkan menantang mereka untuk menandinginya.,” tegas Buya Syafii pada diskusi buku karya Fazlur Rahman yang digelar oleh penerbit Mizan bekerjasama dengan Laboratorium Studi al-Qur’an dan Hadis UIN Sunan Kalijaga di Yogyakarta kemarin.

Mantan Ketum PP Muhammadiyah itu mengatakan bahwa sikap politik dan keagamaan yang dibangun berdasarkan sikap anti, tidak akan menjadi sikap yang sehat. Buya kemudian mengutip ungkapan di kitab Nahj al-Balaghah yang dinisbatkan pada Ali bin Abi Thalib, “Ambillah hikmah walaupun ia berasal dari seorang munafik.”

Pendukung Ahok itu melontarkan anekdot serius, “Kalau ada iblis buka sekolah tinggi dengan kurikulum yang hebat, saya masuk ke sana.”

“Mengapa barat menghancurkan kita, karena kita rapuh dari dalam. Kita dipermainkan orang lain karena kita memang pantas dipermainkan. Mengapa umat islam dijajah, karena mereka memang menderita mentalitas yang pantas dijajah.”

Sikap kritik terhadap warisan Islam harus ditumbuhkan dari kesadaran sejarah supaya tidak mudah dikelabui dalam memahami dasar ajaran Islam.

“Alquran harus dipahami dengan tuntas dan baik, dengan kesadaran sejarah, agar tidak mengarah pada kesimpulan-kesimpulan yang malah bertentangan dengan ideal moral Alquran itu sendiri. Buat al-Qur’an bersahabat dengan kita,” katanya seperti dilansir Rima. [Paramuda/BersamaDakwah]
Advertisement


EmoticonEmoticon

 

Start typing and press Enter to search