Tempo |
Pemilihan kepala daerah DKI Jakarta putaran kedua sudah memasuki harinya. Eks Komisioner Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Bambang Widjojanto memandang kota ini sudah mendekati masa yang nyaris luluh lantak. Ada banyak hal yang harus diwaspadai.
"Kita sadar, festival sembako murahan itu, justru menjelaskan watak asli pelaku yang berpihak pada 'kuasa kegelapan'," kata Bambang melalui cuitannya pada penghujung malam sebelum pencoblosan, Selasa (18/4/2017).
Berikut 37 pesan Bambang Widjojanto;
1. Jakarta nyaris “luluh lantak”, “bertekuk lutut”, dihina-dinakan akal budi dan nuraninya.
2. Petahana diduga lakukan politik sembako berbalut dgn politik uang, disertai fitnah berjubah perilaku manipulatif.
3. Disertai masifnya sinyalemen yg mempertanyakan netralitas kekuasaan, “menyerbu” Jakarta, dilakukan scr “brutal”
4. Politisasi sembako yg diduga dilakukan petahana & jaringan sindikasinya, begitu “kasat mata” & nyaris tanpa malu.
5. Serendah inikah kualitas demokrasi yg diperjuangkan? Apakah kebusukan hrs dilakukan utk mencapai kemenangan semu?
6. Seolah, kemenangan hanya ditentukan oleh “kuasa kebejatan” tanpa campur tangan “kuasa langit”
7. Yang padanya segala ridha, rahmat dan hidayah berasal dari NYA.
8. Hampir seluruh kota ke pelosok kampung, tiba2 berubah drastis & “bergejolak” krn ada festival bagi-bagi sembako.
9. Publik mahfum, siapa pelakunya? Siapa yg kini berkuasa & ditopang para pemodal yg punya dana “tidak terbatas”?
10. Penguasa yg ditopang dana tdk terbatas bisa membeli apa saja & siapa saja, apalagi jika hanya sekedar sembako?
11. Rakyat miskin membutuhkan pembenahan manusianya, bkn sekedar bagi sembako yg hanya membuat mereka tambah miskin!
12. Kita sadar, festival sembako murahan itu, justru menjelaskan watak asli pelaku yg berpihak pd "kuasa kegelapan"
13. Krn mereka menghargai para pemilih dan warga Jakarta, hanya selevel sembako murahan!
14. Yg mengerikan, ada indikasi sangat kuat, pihak yg menjadi bagian dari kekuasaan berafiliasi dgn petahana.
15. Mereka bahkan menggunakan fasilitas dinasnya dan sebagian wewenangnya!
16. Netralitas aparat keamanan dan sebagian penyelenggara pemilukada digugat publik.
17. Apakah fakta, bagi-bagi sembako, ternyata, justru “dikawal” aparat, kian tak terbantahkan?
18. Ada juga, rumah dinas Anggota Dewan yang merupakan fasilitas negara, justru dipakai untuk menimbun sembako.
19. Sudah dilaporkan oleh Tim Paslon 3 tetapi belum ada respon cepat untuk menindaklanjutinya.
20. Bayangkan saja, penguasa seolah “menyembunyikan” hasil dari fatwa MA soal tuntutan publik.
21. Sementara itu, Menkopulhukam, tiba-tiba saja membuat pernyataan dan berkomentar soal otoritas dari hasil survey
22. Atau ada “Maklumat” yg bisa dipersepsi ”menebar” ketakutan bagi publik yg akan ikut mengawasi proses pilkada DKI
23. Itu semua, disinyalir sbg bentuk “keberpihakan” kekuasaan & aparat pada paslon tertentu.
24. Tugas utamanya, nampaknya, justru ditelantarkan.
25. Kini, pilihan kita, @aniesbaswedan yg semoga terus dijaga “kewarasannya” makin terbatas.
26. Tapi beliau justru bisa menjadi lebih fokus utk menjemput optimisme.
27. Ladang amal itu membentang begitu luas, bak “sajadah panjang” & “gempuran” gelombang tanpa henti dari lautan.
28. Siapa berikhtiar lbh bnyk demi kemaslahatan yg berpijak pd keyakinan atas “kuasa langitan” InsyaAllah dimudahkan
29. Lalu, apa yang harus dilakukan?
30. Kesatu, optimalkan keterlibatanmu dalam mengawal seluruh proses pemilukada yang demokratis, serta jurdil.
31. Ada 150000 Suket “tak jelas” + TPS yg potensial manipulatif krn min public control & tiada transparansi optimal.
32. Kedua, segera lakukan pencatatan, dokumentasikan, foto dan videokan sebagai jenis kecurangan.
33. Dapatkan bukti awal, “interograsi dan tangkap” pelaku kejahatan utk diserahkan pada petugas yang berwenang.
34. Serta kawal prosesnya untuk memastikan netralitas petugas.
35. Ketiga Kirimkan seluruh hasil pengawasanmu dgn berbagai informasi & dokumen pendukung pada tim yg telah dituju
36. Lebih dari itu, jgn memancing keributan, terus berdoa dan berserah diri.
37. Ikhtiarkan semuanya sebagai bagian dari upaya melawan brutalitas dgn menegakan optimisme. [Paramuda/BersamaDakwah]
Advertisement
EmoticonEmoticon