Liputan6 |
Nama bangunannya adalah Masjid Cibogo. Terletak di Kelurahan Argasunya, Kecamatan Harjamukti, Kota Cirebon. Masjid yang memiliki arsitektur kuno itu dibangun sejak tahun 1937. Akan tetapi masjid yang dibangun keluarga Mbah Fanani, warga Cirebon yang bertapa di Pegunungan Dieng, Wonosobo, Jawa Tengah, itu belum rampung hingga saat ini.
"Fondasi masjid sempat diserang tentara Jepang dan orang-orang yang membangun masjid ini sempat ditembak Jepang, tapi untungnya selamat," ucap Kiai Ma'dun, seorang tokoh masyarakat Kampung Cibogo, Sabtu (27/5/2017).
Masjid tersebut dibangun dengan anggaran sendiri alias swadaya. Baik dari masyarakat maupun santri dan perusahaan.
Selain belum jadi, ternyata terjadi keanehan-keanehan dalam proses membangun Masjid Cibogo ini.
"Pernah waktu dibangun dan hampir selesai posisi masjid sudah menghadap kiblat. Anehnya, setengah bata beberapa waktu kemudian mengsol (bergeser)," tuturnya seperti dilansir Liputan6.
Mereka mencoba membangun lagi, malah mengsol lagi. Ketiga kalinya mengsol akhirnya mereka dapat nasihat orang tua lebih baik mengalah saja dulu dan pembangunan belum dilanjutkan.
Masjid tersebut, menurut dia, sempat dipakai tujuh bulan. Namun tanpa angin dan hujan, bangunan masjid seperti fondasi kayu yang terbuat dari jati dan baja hingga atap genting, jatuh.
Material bangunan masjid yang jatuh tersebut anehnya dalam posisi tertata rapih. "Rapi saja menumpuk di samping bangunan tidak ada yang pecah sekalipun," kata dia.
Kiai Ma'dun bersama warga setempat mendapat wangsit dari orangtua dan leluhur. Wangsit tersebut menyampaikan bahwa Masjid Cibogo belum saatnya dibangun.
Sudah beberapa pengusaha, kata dia, simpatisan di kalangan alumni pondok pesantren di perkampungan ini memberi sumbangan biaya pembangunan masjid. Tapi, ada saja halangan yang terjadi.
"Insya Allah setelah tahun 2000 sudah bisa dibangun. Eh, ternyata sudah lewat tahun 2000 dan tahun 2017 Mbah Fanani jenguk masjidnya. Kami meminta Mbah Fanani ikut mendoakan agar masjid bisa dibangun karena sudah jadi mimpi warga," ujar dia. [Paramuda/BersamaDakwah]
Advertisement
EmoticonEmoticon