Nasib Mata Kiri Novel

- Mei 22, 2017

Kondisi mata kiri penyidik KPK Novel Baswedan mengalami peningkatan tekanan pasca dilakukannya operasi membran sel mata pada Kamis (18/5) lalu.  Demikian dikatakan Juru Bicara Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Febri Diansyah.

Senin sampai dengan 40 hari setelah Novel Baswedan diserang air keras, kata dia, pada Sabtu (20/5) sampai dengan Minggu (21/5) dilakukan pemeriksaan harian oleh dokter.

"Pasca operasi, kondisi mata kiri mengalami peningkatan tekanan dari Sabtu sebesar 19 ke 23 pada Minggu. Namun dipandang sebagai bagian dari efek pasca operasi, termasuk kotoran pada mata yang terus dibersihkan," kata Febri di Jakarta seperti dilansir kantor berita Antara.

Mata kiri Novel, kata dia, belum dapat membaca huruf sama sekali sedangkan mata kanan bisa melihat huruf dan angka dalam ukuran besar.

"Hasil pemeriksaan hari ini akan kami sampaikan lebih lanjut siang atau sore nanti. Kami harap penanganan kasus ini memiliki perkembangan yang cukup baik ke depan. Apalagi hari ini sudah masuk ke hari ke-41 pasca Novel diserang," katanya.

KPK memang akan melakukan pertemuan secara intensif setiap dua pekan dengan Kepolisian Daerah Metro Jaya untuk bertukar informasi mengungkap kasus penyerangan terhadap penyidik KPK Novel Baswedan.


"Dua pekan itu interval ya, setiap dua pekan kami akan selalu bertukar informasi dari Polda Metro Jaya dan KPK," kata Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Polisi Argo Yuwono di gedung KPK, Jakarta, Jumat (19/5).

Argo pun menyatakan bahwa dua pekan itu bukan tenggat waktu untuk mengungkap kasus penyerangan terhadap Novel Baswedan.

"Ya setiap dua pekan formalnya kami akan lakukan pertukaran informasi dan setiap saat bisa kami informasikan. Intinya Kepolisian sudah melakukan dengan baik dan kami berusaha sekuat mungkin," katanya.

Pada prinsipnya, kata Argo, Kepolisian membuka tangan dengan informasi dari berbagai lini untuk kemudian dicek.

"Misalnya, dapat info yang masuk ke Kepolisian kami tampung. Kami tidak menggunakan asumsi tetapi gunakan data di lapangan baik saksi, barang bukti dan buti petunjuk, artinya segala kemungkinan di TKP secara rinci akan kami cek, "step by step" akan kami analisa," tuturnya.

Diketahui, Novel Baswedan diserang dengan air keras pada Selasa (11/4) subuh ketika dalam perjalanan dari masjid ke rumahnya.

Novel merupakan penyidik senior KPK yang antara lain menangani kasus korupsi dalam pengadaan KTP-elektronik (KTP-e). [Paramuda/BersamaDakwah]
Advertisement


EmoticonEmoticon

 

Start typing and press Enter to search