 |
| Liputan6 |
Heboh tentang pemblokiran aplikasi Telegram membuat para warganet menilai pemerintah menutup diri seperti pemerintah Korea Utara. Padahal, Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo jauh-jauh hari pernah meminta semua elemen masyarakat Indonesia menghormati pemimpin dan mencontoh bagaimana masyarakat Korea Utara begitu menghormati pemimpinnya
"Kita ikutlah negara kecil, misal Korut (Korea Utara). Orang dari (anak) kecil sampai orang tua begitu hormat dengan pendiri negara, terhadap ideologi negara. Nah, negara kita kan negara yang berideologi Pancasila," ujar Tjahjo.
Hal tersebut pernah dikatakan Tjahjo di gedung Kementerian Pertahanan, Jl Medan Merdeka Barat, Kamis (12/1/2017).
Ia menilai menghormati pemimpin, pemerintah tak serta-merta membuat masyarakat terkekang dalam menyampaikan kritik dan saran. Tjahjo berkata sah-sah saja rakyat mengkritik pemerintah, asalkan tidak menghina.
"Orang yang sudah ikut bela negara boleh ikut mengkritik, silakan. Mengkritik pemerintah silakan, tapi jangan menghina pemerintah. Anda boleh mengkritik pemerintah, lah saya sebagai pembantu presiden ya tidak boleh. Kalau ada yang menghina presiden saya, ya akan saya lawan. Tapi kalau mengkritik, memberi saran, ya boleh-boleh saja," katanya seperti dilansir Detik. [Paramuda/BersamaDakwah]
Advertisement
EmoticonEmoticon