KAMMI Jakarta Timur depan Kedubes Myanmar |
Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) Daerah Jakarta Timur menggelar unjuk rasa di Kedubes Myanmar Jakarta Pusat pada Kamis (7/9). Aksi tersebut dilakukan bertujuan mengecam genosida yang terjadi di Rakhine, Myanmar terhadap etnis Rohingya.
Ketua Pengurus Daerah Jakarta Timur, Jimmy Julian mengatakan bahwa pembantaian terhadap etnis Rohingya adalah kejahatan luar biasa yang terus berlangsung hingga saat ini.
“Laporan dari media internasional menyebutkan bahwa apa yang terjadi di Rakhine adalah tahapan menuju genosida etnis Rohingya. Hal ini tentu saja sebuah kejahatan luar biasa yang tidak bisa di biarkan oleh masyarakat internasional,” ungkap Ketua PD KAMMI Jakarta Timur Jimmy Julian dalam keterangan pers yang diterima BersamaDakwah.
Untuk itu, Julian meminta dunia internasional tidak menutup mata terhadap kejahatan kemanusiaan ini. Harus ada tekanan bersama terhadap Myanmar supaya menghentikan tindakan pembersihan etnis dan mengakui kewarganegaraan etnis Rohingya.
Sementara itu Ketua kebijakan Publik PD KAMMI Jakarta Timur, Buyung Risdam menjelaskan aksi solidaritas yang berlangsung pada siang itu untuk Rohingya tidak hanya dilakukan di Jakarta, melainkan di 50 titik sebagai bentuk keresahan dari masyarakat seluruh Indonesia terhadap tindakan tidak manusiawi pada etnis di Rakhine Myanmar.
"Aksi ini juga bentuk dukungan moril bagi Pemerintahan Indonesia untuk berperan aktif dalam mengatasi konflik di Rakhine, Myanmar," tandas Risdam.
Buyung Risdam mengimbau kepada seluruh masyarakat untuk tidak membawa isu ini dalam sentimen agama. Sehingga kerukunan antar umat beragama di Indonesia tetap terjaga.
"Empati masyarakat terhadap konflik Rohingya bisa dilakukan dengan cara-cara yang konstruktif seperti penggalangan dana kemanusiaan bagi pengungsi Rohingya," pungkas Risdam. [Paramuda/BersamaDakwah]
Advertisement
EmoticonEmoticon