Gadis Bercadar yang Jadi Duta Bahari, Siapakah Dia?

- November 14, 2017
Tajuktimur
Duta secara lahiriah biasanya rupawan atau minimal menonjolkan bagian tubuh yang dinilai menarik. Namun bagaimana jika duta tapi mengenakan cadar?

Adalah Jumiati Wahab yang membuktikan bahwa bercadar tidak menjadi penghalang baginya untuk mengaktualisasikan diri. Muslimah itu terpilih sebagai Duta Bahari dan siap mengenalkan Maluku Utara kepada sesama peserta dari seluruh Indonesia.

Seusai dinobatkan sebagai Duta Bahari dalam Kapal Pemuda Nusantara (KPN) ia tidak dapat menyembunyikan ekspresi semringahnya. Bersama Suratman Dano Mas'ud dan Sabar Wahyudi, tiga anak muda ini didapuk mewakili Maluku Utara dalam ajang tahunan Kementerian Pemuda dan Olahraga.

“Proses seleksinya dilakukan Dinas Pemuda dan Olahraga Provinsi dan Korps Alumni KPN," ungkap  Jumi, begitu ia akrab disapa, kepada Malut Post pada Kamis (9/11).

Penetapan Duta Bahari sendiri dilakukan sejak Juni lalu. Kegiatannya baru akan dimulai pada 14 November nanti. Waktu yang ada dimanfaatkan Jumi dan dua rekannya untuk menyiapkan diri sebaik mungkin.

“Pada hari-H nanti, kami berkumpul untuk bertukar gagasan serta saling memperkenalkan potensi yang dimiliki daerah masing-masing,” tuturnya. 

KPN sendiri bertujuan mendukung terbentuknya pemuda Indonesia yang memahami keberagaman budaya, juga memberi ruang untuk bertukar gagasan mengenai kontribusi pemuda dalam mempelajari dan mengelola potensi sumberdaya alam di daerah.

“Nantinya kami akan dikumpulkan di Jakarta dan berangkat bersama peserta KPN se-Indonesia menuju Sabang, Aceh, dengan menggunakan KM Kelud," sambung mahasiswa Teknik Informatika Universitas Muhammadiyah Maluku Utara (UMMU) itu.

Ia dan kedua partnernya sudah menyiapkan sejumlah hal yang akan ditampilkan selama KPN berlangsung. Mulai dari budaya, pariwisata, hingga potensi maritim. Ajang itu sendiri akan berlangsung sejak 14 November sampai 10 Desember 2017.

“Tugas kami, perwakilan Duta Bahari Maluku Utara, di sana yaitu turut memeriahkan puncak Sail Sabang pada tanggal 1-2 Desember 2017, juga mempromosikan kebudayaan, pariwisata dan kemaritiman Maluku Utara. Di sana nanti akan ada penampilan budaya dan video pemaparan daerah Maluku Utara. Kami bertiga juga akan membawakan tarian Kapita dan Cakalele,” jabarnya.

Waktu pelaksanaan KPN yang cukup lama diharapkan Jumi dapat menjadi kesempatan bagus untuk memperkenalkan Malut.

“Semoga kami bertiga bisa membawa nama baik Maluku Utara di ajang ini dan memperkenalkan budaya serta pariwisata Maluku Utara, menambah jejaring, dan memperkaya wawasan tentang budaya Indonesia melalui Kapal Pemuda Nusantara ini," sambung kelahiran 18 Desember 1992 ini.

Ia memang sudah laman ingin bertandang ke provinsi paling barat Indonesia itu. Sebagai muslimah, baginya Aceh merupakan daerah yang paling menarik untuk didatangi guna memperdalam pengetahuan tentang Islam.

“Aceh yang sering disebut Serambi Makkah adalah kota yang menerapkan hukum Islam. Saya berharap bisa mempelajari lebih banyak tentang Islam di sana," tambah anak ketiga dari empat bersaudara itu. [BersamaDakwah]


Advertisement


EmoticonEmoticon

 

Start typing and press Enter to search