Anadolu |
Quds Press melaporkan pada hari Rabu, sebagian besar mengirim menteri dan pejabat untuk mewakili kehadiran. Padahal kasus Yerusalem seharusnya menjadi salah satu isu paling penting bagi orang Arab dan Muslim.
Analis politik Kuwait Ayed Al-Manaa mengatakan kepada Quds Press bahwa beberapa negara tidak ingin menghadiri sebuah acara yang juga dihadiri oleh Qatar, sementara yang lainnya tidak ingin merusak hubungan mereka dengan AS. Mereka khawatir OKI akan menghardik Presiden AS Donald Trump atas keputusannya untuk mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel.
"Kami dapat memahami tidak hadirnya Mesir karena posisi presiden Turki mengenai kudeta militer Mesir," jelas Al-Manaa, "namun tidak adanya Arab Saudi, Bahrain dan UEA sulit untuk dipahami." Dia mencatat, meskipun, karena masalah Qatar, yang juga mungkin menjadi alasan mengapa para pemimpin negara-negara tersebut tidak menghadiri pertemuan puncak Gulf States yang baru-baru ini diadakan di Kuwait.
Analis tersebut mengatakan bahwa Arab Saudi adalah tujuan kunjungan luar negeri pertama yang dilakukan oleh Trump setelah menjadi Presiden AS. "Kita juga tidak boleh lupa bahwa Mesir masih membutuhkan dukungan AS," tambahnya.
Advertisement
EmoticonEmoticon