Abu Janda |
Ada angka misteri yang dilontarkan pegiat media sosial Permadi Arya. Sebelum mengungkapkan misteri itu, tilik kembali Pria yang dikenal dengan nama Abu Janda al-Boliwudi itu yang merasa jelas bendera ormas terlarang itu berkibar pada acara akhir pekan lalu. Di saat yang sama, penceramah atau Ustadz Felix Siauw merasa bendera yang dimaksud Abu Janda bukanlah bendera HTI.
Dalam penjelasannya Felix mengutip beberapa hadits soal bendera yang dimaksud bendera Panji Rasulullah. Menanggapi kutipan hadis itu, Abu Janda mempertanyakan patokan hadis yang disebutkan Felix.
"Yang saya tahu, hadis itu baru ada sekitar 200 tahun setelah Rasul wafat, jadi banyak yang dhaif (palsu). Jadi itu enggak bisa jadi pegangan," ujarnya.
Penjelasan Abu Janda ini mendapat kritikan dari tokoh Nahdlatul Ulama, Mahfud MD. Menurutnya, penjelasan Abu Janda bertentangan dengan keyakinan dalam tradisi NU.
Hadits memang telah disistemisasi dua abad setelah Nabi Muhamad SAW wafat, namun bukan berarti hadis yang mulai ditata setelah nabi wafat adalah hadis palsu.
"Saya kritik mas Abu Janda yang mengatakan hadis yang hadir 200 tahun sesudah nabi wafat itu dhaif, itu sangat berpandangan dengan tradisi NU. Hadis itu memang ditulis, diteliti dan dihimpun 200 tahun sesuah nabi wafat. Ini bisa dipercaya," ujar Mahfud.
Karena diteliti maka ada tingkatan kualitas hadits. Misalnya ada yang namanya hadits mutawatir. Hadis ini merupakan hadis yang didengar banyak orang dan dengan demikian tak bisa terbantahkan kesahihannya.
Setelah hadits mutawatir, kata dia, ada hadits sahih. Hadits ini tingkat kebenarannya nomor wahid dan hampir dipastikan sahih kebenarannya. Pada hadis sahih terdapat sanad (sandaran) dan periwayatnya yang jelas.
Dalam hadits sahih, periwayatnya harus memang benar-benar teruji kualitasnya. Periwayatnya orangnya bersih, tak pernah lupa, jujur, kalau punya hutang dia pasti bayar hutang, dan nyaris tak pernah salah.
"Hampir dipastikan itu (hadis) benar meski (hadir setelah) 200 tahun. Itu (penjelasan Abu Janda) menusuk tradisi pesantren," jelasnya.
Lalu apa angka misteriny? Ya, angka 200 yang disebutkan oleh Abu Janda mengingatkan kita tentang kalimat Rocky Gerung.
"Bila anda dibully oleh gerombolan beringas ber-IQ 200 (digabung satu kolam), tertawalah sekeras-kerasnya. Itulah cara menghormati badut." [BersamaDakwah]
Advertisement
EmoticonEmoticon