Tempo |
Anggota Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) RI Rahmat Badja mengemukakan rencana Bawaslu RI yang akan menyebarkan materi-materi khutbah sholat Jumat selama masa kampanye Pilkada 2018 untuk memperkuat ketahanan sosial dalam Pilkada damai.
Bawaslu, selain kepada ulama, juga tengah menjalin kerja sama dengan organisasi keagamaan lain seperti KWI, PGI, dan Walubi.
"Tidak hanya umat Islam. Selebaran sesudah misa ada. Khotbah menjelang kampanye diisi dengan hal menentramkan," kata Rahmat.
Sementara itu, Ketua Bawaslu Sulteng Ruslan Husen mengatakan tokoh agama dari berbagai agama akan dilibatkan dalam meningkatkan kualitas pemilu termasuk perdamaian lewat pencegahan isu SARA.
"Tentu tokoh-tokoh agama akan terlibat serta membangun komitmen bersama penyelenggaran pemilu KPU dan Bawaslu, menolak politik SARA," kata dia di Palu, Kamis (8/2/2018) seperti dilansir Antara.
Tokoh agama dan forum kerukunan umat beragama, kata dia, akan dilibatkan dalam penandatangan nota kesepahaman melawan isu SARA pilkada.
Penandatangan kesepahaman akan digelar pada deklarasi tolak politik SARA pada tanggal 14 Februari 2018 di tiga kabupaten di Sulteng.
"Deklarasi tolak politisasi SARA dengan pelibatan tokoh-tokoh agama, sangat penting untuk terlibat dalam deklarasi itu dalam rangka membangun komitmen untuk perdamaian dan peningkatan kualitas pemilu," ujarnya.
Advertisement
EmoticonEmoticon