RMOL |
Putri, panggilan Dianti, dievakuasi dari dalam mobil Honda Brio dengan nomor polisi A 1567 AS usai sepuluh jam bertahan di dalam longsoran.
Karyawati Garuda Maintenance Facility (GMF) Aeroasia itu diketahui sedang menjalani puasa sunnah saat tertimbun longsor.
Puasanya itu yang sempat membuat ia mengalami dehidrasi akut sebelum akhirnya mengembuskan nafas terakhir. Selain dehidrasi, Putro juga mengalami cedera di bagian leher.
Kondisinya yang sedang berpuasa itu diperoleh dari keterangan ayahanda Dianti, seperti dilaporkan CNN Indonesia TV melalui respons Rully Kurniawan di RS Mayapada, Selasa (6/2).
VP Corporate Secretary PT GMF AeroAsia M. Arif Faisal menambahkan, sebelum meninggal di RS Mayapada, Putri sempat mendapatkan perawatan di RSUD Tangerang.
"Putri sudah berhasil dievakuasi dini hari tadi jam 3.00 dan dilarikan ke RSUD tangerang lalu dirujuk ke RS Mayapada. setelah diobservasi mengalami patah tulang besar dipaha, traumatic leher, nafas dan detak jantung tidak stabil," kata Arif.
"Kondisinya melemah setelah 10 jam tertimbun longsor," katanya.
Tanah longsor di Perimeter Selatan, Senin (5/2) pukul 17.00 WIB. Saat itu, kata Arif, Putri pulang bersama rekannya Mutmainah Syamsuddin.
Putri tergolong mati syahid sebagaimana disampaikan Nabi SAW. dalam hadits shahih:
"Orang yang mati syahid ada lima, yakni orang yang mati karena tho’un (wabah), orang yang mati karena menderita sakit perut, orang yang mati tenggelam, orang yang mati karena tertimpa reruntuhan dan orang yang mati syahid di jalan Allah.” (HR. Bukhari no.2829 dan Muslim no.1914). [Paramuda/BersamaDakwah]
Advertisement
EmoticonEmoticon