New Straits Time (ilustrasi) |
Namanya adalah Hayati Syafri. Hayati dinonaktifkan dari kampus sejak awal Februari 2018.
"Alasan saya di nonaktifkan dari pihak kampus karena saya memutuskan untuk berniqab atau memakai cadar," tutur Hayati pada Selasa (13/3/2018).
Hayati mengatakan telah memilih menggunakan cadar meskipun harus berujung skors. Ia mengaku memakai cadar karena pilihan pribadi.
"Sepertinya, pihak kampus merasa keberatan dengan keputusan saya selama saya masih mengajar dan melakukan kegiatan akademik di kampus, karena dianggap melanggar disiplin berpakaian," jelasnya.
Surat penonaktifannya sejak awal Februari lalu untuk tidak mengajar hanya disampaikan tanpa memberikan surat. Menggelitiknya, pihak kampus beralasan tak tahu alamat pengiriman surat kepada Hayati.
"Ini merupakan hukuman yang paling berat bagi saya, saya merasa terzalimi," ucap dosen IAIN yang telah mengajar sejak tahun 2007 yang berstatus pegawai negeri sipil itu seperti dilansir Covesia.
Advertisement
EmoticonEmoticon