Dua Kemungkinan Mengapa Jokowi Menjual Mimpi Kalajengking

- Mei 03, 2018

Apapun alasan yang ingin diciptakan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi), termasuk pernyataan racun kalajengking, hanyalah membuat rakyat jadi pemimpi. Demikian pandangan Ketua DPP PKS Bidang Kepemudaan Mardani Ali Sera 

"Ada dua kemungkinan dari munculnya pernyataan itu, pertama sengaja bikin ramai atas usulan konsultan politiknya, atau memang ingin agar warga segera kaya dengan beternak kalajengking. Tapi dua hal itu membuat saya sedih karena rakyat hanya diajarkan untuk mimpi. Padahal kita perlu pemimpin bukan pemimpi," kata penggagas #2019GantiPresiden itu, Kamis (3/5).

"Kenapa bermimpi? Karena ucapan Jokowi bahwa harga racun kalajengking seharga Rp 145 miliar per liter itu akan membutuhkan berapa banyak Kalajengking?" selorohnya.

"Jadi saya kembali perlu menegaskan bahwa kita perlu pemimpin yang memberi inspirasi bukannya memberi ide yang jauh dari realitas," tegasnya seperti dilansir Indopos.

Diketahui, Jokowi memberikan tips cepat kaya dengan memelihara kalajengking. Hal itu disampaikan Jokowi di acara Musyawarah Rencana Pembangunan Nasional (Musrembangnas) dalam penyusunan Rencana Kerja Pemerintah (RKP) 2019 di Hotel Grand Sahid Jaya, Jakarta, Senin (30/4).

Dalam pidatonya Jokowi memaparkan tentang komoditas yang paling mahal di dunia bukan emas, melainkan bisa kalajengking. Kata dia, bisa kalajengking ini berharga USD 10, 5 juta per liter atau jika dirupiahkan mencapai Rp 145 miliar per liter.

Atas alasan itu dia meminta para kepala daerah untuk mengumpulkan racun kalajengking jika ingin kaya, ketimbang harus mengkorupsi uang rakyat.


Advertisement


EmoticonEmoticon

 

Start typing and press Enter to search