Pendakwah Ustaz Abdul Somad ternyata pernah masuk penjara. Masuk penjara?
Ceritanya, ulama asal Riau itu awalnya mengalami kejadia pengusiran saat dirinya sedang makan di sebuah rumah makan. Beberapa tahun lalu.
Ketika sedang asyik makan, seseorang menghampirinya dan secara kasar menyuruhkan untuk pergi menjauh dari tempat duduknya. Sebab, saat itu ada seorang orang kaya atau pejabat yang akan makan juga di warung makan itu.
"Suatu malam saya makanlah di sebuah rumah makan, sendirian. saya parkir kendaraan, saya pun makan. Tak berapa lama tiba-tiba datang satu pasukan, minggir, minggir, minggir, karena orang besar akan datang. Tiba-tiba saya lihat mobil besar, yang keluar dari mobil itu orang besar-besar semuanya. 85 kilo ke atas. Saya pun minggir lah dari tempat makan nyaman, enak, say apun minggir ke tempat tepi-tepi, lihatlah mereka ketawa cekikikan," kata Ustaz Somad.
Ustaz Somad benar-benar merasa sedih dan memilih tetap bersabar dan melanjutkan makannya meski nafsu makannya mulai sirna.
Saat itu, Ustaz Somad tidak melakukan perlawanan apapun kepada mereka yang telah merendahkannya. Bahkan tak mendoakan orang yang telah berbuat zalim padanya agar celaka.
"Hati saya dalam hati, Ya Allah, tapi saya tak pernah caci maki mereka. Saya tak pernah doakan, 'Ya Allah tertelanlah tulang matilah dia' ndak, saya hanya tetap melanjutkan makan, tapi hati saya tersentuh karena malam itu saya diusir sedang makan. Memangnya saya siapa, kenapa mereka mengusir saya," kata Ustaz Somad.
Apa yang terjadi selanjutnya? Setelah beberapa tahun berlalu, sebuah keajaiban terjadi, orang yang pernah mengusirnya ketika itu, secara tak sengaja dipertemukan kembali oleh Allah. Tapi dalam kesempatan dan kondisi yang berbeda.
Orang itu dipertemukan dengan Ustaz di sebuah penjara, ketika itu Ustaz Somad hadir sebagai tamu penceramah, sedangkan orang yang pernah mengusirnya menjadi penghuni penjara alias napi.
"Hari berganti musim berubah, saya diminta ceramah ke lembaga pemasyarakatan, penjara. 'Ustaz bisa tablig akbar di penjara?' 'bisa'. Saya pun masuk ke dalam, kebetulan waktu banyak menerima tamu. Saya lihat di atas lantai semen kasar, tidak pakai penutup tidak pakai alas, pakai kaus oblong, dalam keadaan terhina, orang yang dulu mengejek, menghina, menjatuhkan dan menyepelekan saya," kata Ustaz Somad.
Ustaz tidak membalas orang itu dengan menghina. Ustaz Somad justru mengaku terharu dan tersentuh dengan apa yang ditakdirkan Allah kepadanya dan orang itu.
"Saya lihat lama dan tersentuh. 'Ya Allah, ini yang beberapa tahun lalu mengusir, sekarang duduk di lantai, tidak pakai alas'. Begitulah Allah menjatuhkan derajat begitu pula Allah menaikkan derajat, sampai kita pun kasihan," ujarnya.
Advertisement
EmoticonEmoticon