Alasan Harun Yahya Minta Gadis-Gadisnya tak Berjilbab dan Berpakaian Seksi

@duyguuzunofficial

Harun Yahya ternyata memiliki pandangan sendiri yang jauh dari ajaran Alquran. Pemilik nama Adnan Oktar itu berpandangan bahwa aurat wanita yang harus ditutupi hanyalah puting dan daerah kemaluan, sehingga memakai pakaian seksi diperbolehkan dalam agama Islam. Wanita adalah perwujudan Tuhan yang indah.

"Wanita adalah manifestasi yang mengagumkan dari Tuhan. Mereka adalah makhluk paling indah di dunia. Mereka karya seni yang luar biasa, diciptakan oleh Tuhan. Mereka ciptaan agung yang harus dihormati, dikagumi, dicintai, disayang, dan dilindungi," kata Harun Yahya dengan Haaretz beberapa waktu lampau.

Dia mengaku mengagumi kecantikan wanita dan menginginkan agar wanita menunjukkan kecantikannya tersebut kepada dunia.

Harun Yahya mengatakan wanita itu harus tampil cantik dengan dandanan, lengkap dengan bedak dan gincu, agar tidak terlihat seperti lelaki. Dia anti terhadap wanita berpakaian serba hitam dan tidak terlihat menarik. Hal ini kata dia, adalah perintah Allah kepada para wanita.

"Dengan make up, wanita terlihat seperti wanita. Dia memperlihatkan kecantikan yang feminim. Mengapa Allah mewarnai bunga? Seseorang mungkin berkata, 'Mari warnai semua bunga hitam', Allah melarangnya," kata Harun pada ceramah Oktober 2011

"Wanita harus seperti bunga. Mereka harus berpenampilan menarik dan sangat cantik," kata Harun Yahya lagi.

Wanita yang tidak berdandan, kata Harun Yahya, berarti dia tidak memiliki rasa cinta, yang ada hanya kebencian.

"Karena wanita tidak melihat dengan cinta kepada orang yang tidak dia cintai, dan dia kehilangan kekuatan untuk berdandan. Itulah mengapa kebanyakan wanita kelihatan kotor dan tidak terawat," kata Harun Yahya.

Diketahui Harun ditangkap pada Rabu (12/7) bersama dengan 235 pengikutnya. Organisasi Harun Yahya melakukan kriminalisme, di antaranya adalah pelecehan seksual anak, hubungan seksual dengan anak di bawah umur, penculikan, pengemplangan pajak, dan pelanggaran undang-undang terorisme Turki.