Empat Fakta Lukman Edy Jualan Agama, Padahal Anti Politik Identitas

- Agustus 15, 2018
ILC
Ketua DPP Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Lukman Edy kerap mengaku anti terhadap politik identitas. Namun begitu, dalam  Indonesia Lawyers Club, Jakarta, Selasa (15/8/2018) malam, ia justru berbanding terbalik. Ia kerap menggunakan istilah dan praktik keagamaan alias jualan agama.

Berikut empat pernyataan yang membuat Lukman Edy getol sekali jualan agama.

1. Terpilihnya Kiai Ma'ruf berdasarkan wangsit

"Pak Jokowi melakukan istikharah untuk menghadapi kebimbangan-kebimbangan. Dan hasilnya saya kira bagian dari wangsit yang diberikan oleh Allah SWT."

"Menjadi presiden itu bukan semata-mata niat, bukan semata-mata tim disusun untuk konsolidasi. Tidak. Ini bisa jadi wangsit, menit-menit terakhir dapat wahyu dari Allah SWT.  Kemudian menentukan pilihannya."

2. Jokowi sholat istikharah

"Pak Jokowi, tolong, istikharah untuk menentukan siapa calon wakil presidennya. Menurut saya nomor tiga ini tidak pernah kita sebutkan. Padahal Pak Jokowi melakukannya."

3. Klaim 212 berlangsung karena Kiai Ma'ruf

"Beri catatan, siapa kiai yang berani berdiri di Aksi 212? Kalau tidak ada Kiai Ma'ruf Amin mungkin saya tidak tahu bagaimana nasib 212 itu. Tapi beliau sebagai Ketua Majelis Ulama Indonesia, pasca 212 dia langsung bergerak. Supaya mendamaikan umat. Positioning Pak Amin agar dua pihak tidak bentrok."

4. Jokowi memikirkan nasib umat

"Tentang pak Kiai sendiri, kita bisa catat bahwa pilihan pak Jokowi ini adalah pilihan yang benar. Karena bagi saya kepentingan elektoral tidak ia utamakan, Pak. Tetapi kepentingan umat, kepentingan persatuan umat bangsa yang ia utamakan."

"Kami tidak memikirkan tentang mahar politik. Kami tidak menanyakan perihal pak Jokowi soal logistik. Pembangunan umat. Yang kedua harus memperhatikan hasil-hasil survei yang memiliki efek elektoral. Dan ketiga Pak Jokowi tolong istikharah. Akhirnya yang dipilih adalah Kiai Ma'ruf Amin."

Advertisement


EmoticonEmoticon

 

Start typing and press Enter to search