Merdeka |
Padahal ketika pemilihan kepala daerah DKI Jakarta pada 2017, Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri mengatakan bahwa pemimpin daerah bukan dari kalangan tokoh agama.
“Kita bukannya sekarang sedang mencari pemimpin agama tetapi kita sedang mencari pemimpin pemerintahan,” kata Megawati.
"Memilih pemimpin itu untuk pemerintahan bukan untuk agama. Kalau di sini ada pak pendeta itu ada serahkan kepadanya. Tapi ini untuk pemerintahan, ya serahkan untuk pemerintahan," kata dia.
Megawati saat itu mengatakan, memilih pemimpin agama itu urusan NU, Muhammadiyah atau ormas Islam lainnya.
Rakyat Jakarta diharapkan Megawati bisa memenangkan pada putaran kedua Pilkada DKI 2017. “Untuk bisa mendapatkan pemimpin pemerintahan yang benar-benar melaksanakan tugasnya sebagai pemimpin yang baik. Sehingga dengan demikian kita tidak boleh menggunakan isu-isu SARA karena kita ini adalah warga negara bersama dari NKRI," kata dia ketika itu.
Advertisement
EmoticonEmoticon