"PKS ini partai apa sih, kebanyakan mengalah, kebanyakan legowo. Gregetan saya. Haha."
Kalimat tersebut dinyatakan seorang warganet di linimasa. Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dinilai legowo dan kerap mengalah dengan teman koalisi.
Seperti diketahui, hasil Ijtima Ulama merekomendasikan Habib Salim Segaf Aljufri sebagai cawapres Prabowo. Habib Salim yang tak lain adalah Ketua Majelis Syuro PKS.
Namun, berhitungnya waktu wakil dari PKS harus mengalah. Sebab, Prabowo lebih memilih Sandiaga Uno sebagai cawapresnya.
Dari laman PKS.id disebutkan bahwa sesuai dengan mandat Musyawarah Istimewa Majelis Syuro pada Selasa, 7 Agustus 2018 maka Dewan Pimpinan Tingkat Pusat (DPTP) selaku Badan Pekerja Majelis Syura terus melakukan komunikasi politik dengan berbagai pihak untuk mengusung pasangan Calon Presiden dan Calon Wakil Presiden Republik Indonesia 2019-2024.
Hasil komunikasi politik dengan berbagai pihak, baik dengan partai-partai politik maupun dengan para ulama, habaib, kiai dan tokoh-tokoh bangsa telah memutuskan beberapa hal sebagai berikut;
Pertama, PKS konsisten untuk terus memperjuangkan aspirasi masyarakat yang menginginkan adanya perubahan kepemimpinan nasional secara demokratis dan konstitusional pada pemilihan presiden tahun 2019.
Kedua, PKS terus mengawal hasil rekomendasi Ijtima’ Ulama dan terus mengkomunikasi hasil komunikasi tersebut kepada para ulama yang tergabung dalam GNPF Ulama hingga Kamis sore, 9 Agustus 2018.
Sebagai partai politik kami sudah berusaha secara maksimal memperjuangkan hasil rekomendasi Ijtima’ Ulama. Karena terkait keterbatasan waktu dan peraturan perundang-undangan, maka kami harus segera mengambil keputusan politik.
Ketiga, PKS telah memutuskan untuk memberi dukungan kepada Calon Presiden Prabowo Subianto dan Calon Wakil Presiden yang disepakati bersama mitra koalisi.
"Inilah hasil maksimal yang dapat PKS ikhtiarkan. Mohon doa dan dukungan untuk menghasilkan pemimpin Indonesia masa depan yang lebih baik. Amin Ya Rabbal Alamin," tutup tulisan tersebut.
Advertisement
EmoticonEmoticon