Kepala Sekolah Taman Kanak-kanak yang pawai dengan cadar dan replika senjata itu, Hartatik, akhirnya angkat bicara.
Hartatik meminta maaf dan membantah bahwa penggunaan kostum ke anak didiknya bertujuan untuk mendukung, maupun mengarah ke salah satu kelompok radikal tertentu.
"Kami meminta maaf karena penggunaan atribut itu merefleksikan perjuangan Rasulullah, dan tidak ada maksud mengarah ke simbol-simbol radikalisme," kata Hartatik.
Beredarnya video murid TK, itu, membawa senjata dan bercadar di media sosial merupakan potongan video yang tidak utuh. Karena dalam pawai itu juga ditampilkan berbagai kreasi lainnya.
"Video itu tidak utuh. Kami juga menampilkan ornamen Ka’bah yang merupakan simbol kokohnya keimanan yang dimiliki oleh Rasulullah SAW. Replika senjata itu, juga sudah pernah digunakan pada karnaval tahun-tahun sebelumnya," ujar Hartatik seperti dilansir viva.
Diketahui pawai peserta bocah perempuan sebuah TK di Probolinggo, Jawa Timur, membuat publik heboh. Video itu tersebar di media sosial dan viral pada Sabtu, 18 Agustus 2018.
Yang bikin heboh ialah busana bocah perempuan itu mengenakan baju muslimah bercadar serba hitam. Di tangan mereka terdekap mainan senjata serupa laras panjang.
Advertisement
EmoticonEmoticon