Ngabalin |
"Menurut saya cara ini tidak mendidik publik, tidak mengedukasi umat. Sebab umat harus diajarkan, dibimbing, diajari bahwa regulasi mengajarkan kita pemilihan presiden bukan pergantian presiden," kata Ngabalin di tayangan Mata Najwa di sebuah televisi swasta, Jakarta, Rabu (5/9/2018).
"Regulasi mengajarkan kita demokrasi langsung, umum, bebas dan rahasia. Tidak ada demokrasi tanggung, demokrasi hebat tidak ada. Demokrasi dibangun karena ada moral dan etika. Tapi kalau dari awal kita dengan cara-cara berupa penuh bohong dan kebencian, itu tidak mendidik orang," ungkap dia.
Ketua DPP PKS Mardani Ali Sera yang menginisiasi gerakan ini mengatakan tujuan dari gerakan tagar itu hendak menawarkan calon alternatif untuk mengganti Pak Jokowi. “Kami keliling ke daerah. Ini gerakan sosial,” kata Mardani.
Advertisement
EmoticonEmoticon