Tempo |
Yaqut menegaskan tabayyun perlu dikedepankan dalam menyikapi berbagai persoalan agar permasalahan yang samar menjadi jelas. Hal itu merujuk pada peristiwa yang terjadi di Jepara, Jawa Tengah, di mana Ustaz Abdul Somad (UAS) batal berceramah.
"Kita nggak tahu. Cuma yang saya tahu, di NU itu mengenal konsep tabayyun. Mendudukkan perkara yang samar agar jelas. Nah, kalau ujug-ujug memberi pernyataan dihadang, diintimidasi, dipersekusi, dihalangi dan lain lain, saya menduga — sekali lagi — menduga, konsep indah itu belum dia kenal," ujar Gus Yaqut, pada Selasa 4 September, lewat Facebooknya.
Yaqut menyarankan sebaiknya memang dicari dulu kebenarannya lewat tabayyun, bukan asal komentar lalu membentuk laskar-laskar pembela.
"Sebagaimana makan, sebaiknya dikunyah dulu. Bukan langsung ditelan karena bisa berefek mematikan. Ngerti ora, son?" tandasnya.
Advertisement
EmoticonEmoticon