Blundernya pengumuman dari produsen roti tersohor Sari Roti dinilai melukai hati umat Islam. Dan terang saja ini membuat banyak orang makin melek, siapa di pihak kebenaran dan siapa di pihak ketidakbenaran.
Sementara itu orang yang nyinyir terhadap orang Islam menilai tidak ada yang salah dengan roti, "Roti kan halal," kata mereka.
Pernyataan seperti itu pun pernah dihadapi oleh ustadz Abduh Zulfidar Akaha. Penulis buku "Belajar dari Akhlaq Ustadz Salafi" itu pun menjelaskan dengan mencontohkan sahabat Nabi SAW yang tidak ikut nimbrung dalam Perang Tabuk.
"Begini lho, dulu itu ada tiga orang sahabat nabi yang tidak ikut perang tabuk. Mereka pun diboikot oleh kaum muslimin atas perintah Nabi SAW. Para sahabat dilarang bicara kepad mereka bertiga. Para sahabat pun menjauhi mereka. Sampai-sampai dunia ini terasa sempit bagi mereka," Ustadz Abduh melalui catatan di laman jejaringnya.
Boikot tersebut, kata dia, berakhir dengan diterimanya taubat mereka oleh Allah SWT. "Sila caca at-Taubah 118," kata dia.
Ia juga memberi pertanyaan apakah badan tiga orang sahabat itu najis sehingga mesti dijauhi? "Bukan! Mereka dijauhi karna sikapnya. Gitu aja.Wallahu a’lam," ujarnya.
Lalu, ada pula yang bertanya kepadanya kalau memboikot sari roti, sudah siapkah muslim bertakaful atau berkoperasi dengan sekian banyak karyawan dan agen sari roti yang akan kehilangan pekerjaannya?
Ustadz Abduh pun menjawab, "Ini soal aqidah. Kalau yakin, insyaAllah Dia Mahakaya. Rizki Dia yang mengatur. Dalam kondisi tertentu, seseorang memang akan dihadapkan pada pilihan sulit, di mana pada saat itu iman yang bicara. Dulu pun Nabi SAW dan para sahabat hanya membawa bekal secukupnya saat hijrah ke Madinah. Wallahu a'lam," tukasnya, penuh kemantapan. [Paramuda/BersamaDakwah]
Advertisement
EmoticonEmoticon