Kekecewaan ummat Islam yang berujung aksi boikot masal Sari Roti ternyata masih berlanjut. Bahkan, di Surabaya, sebuah sekolah secara resmi ikut mendukungnya.
Adalah Sekolah Al Hikmah, sebuah lembaga pendidikan bonafide berkonsep full day school, mengeluarkan edaran resmi kepada wali muridnya, menghimbau untuk tidak lagi mengkonsumsi produk Sari Roti. Surat bertanggal 9 Desember 2017 itu secara tegas juga menyebutkan tidak lagi menjual Sari Roti di kantin sekolah.
Menurut Hayatun Nufus, guru Sosiologi di SMA Al Hikmah, surat tersebut dikeluarkan lebih sebagai pembelajaran kepada para siswa untuk lebih peka terhadap permasalahan yang dihadapi ummat. Siswa Al Hikmah, lanjutnya, juga perlu mendapat penanaman aqidah dan kemauan memegang teguh prinsip dakwah yang baik.
"Siswa sejak dini harus dididik lebih peduli pada masalah yang berkembang di masyarakat. Apalagi masalah kontroversi Sari Roti ini juga berkaitan dengan harga diri ummat," jelas alumni Pascasarjana asal Padang ini.
Di tempat terpisah, salah seorang walimurid, Rozalina Lubis, mengaku menyambut gembira himbauan sekolah ini. Menurut perempuan berjilbab rapi yang berprofesi sebagai dokter spesialis mata ini, Al Hikmah telah mengambil langkah tepat. "Dengan surat itu, anak saya jadi mendapat pendidikan yang baik, tentang kepada siapa mesti berpihak. Anak-anak jadi tahu, bahwa Islam itu ramah dan toleran, tapi kalau sudah masalah prinsip, harus tegas menyatakan dukungan, " katanya.
Menurut pantauan sekolahindonesia, sebelum keluarnya surat ini, pembelian Sari Roti di kantin memang sudah menurun. Setelah beredarnya surat, rak yang awalnya berisi produk Sari Roti akhirnya disimpan di gudang kantin.(*)
Advertisement
EmoticonEmoticon