Anak makin tumbuh makin punya sikap kritis. Tidak hanya kepada lingkungan, tapi kepada orangtua apalagi ayah.
Inilah yang dialami oleh seorang ayah bernama Roel Mustafa. Ia mengkisahkan tentang anaknya yang kritis tentang mobil jemputan sekolah.
Berikut curahatan hati ayah Roel tentang anandanya:
----
Mobil jemputan sekolah. Putri saya cuma kebetulan hanya dapat jatah diantar pulang sekolah, pas pergi sekolah memang saya yang antar. Ini karena memang belum dapat seat untuk pergi.
Dan putri saya tahu perjanjian itu, jadi dia hanya naik ketika pulang sekolah. Yang membingungkan ketika saya harus keluar kota, kadang saya suka minta tolong, boleh ikut untuk sehari atau dua hari.
Empunya sewa gak keberatan , supir pun monggo tapi anak saya yang gak mau. Dia lebih milih nangis kalo pergi ikut mobil jemputan. Makanya kalo saya ada urusan keluar kota, palingan naik ojek atau cari supir buat anter ajah. Sebaliknya kalo pulang saya jemput juga gak bakal mau.
Saya baru ngeh ketika saya tanya, "Apa alasannya gak mau pergi naik mobil jemputan?"
Dia bilang, "Aku bayar jemputan cuma buat pulang sekolah bukan buat pergi sekolah. Dan aku takut dosa kalo kelebihan,"
Astaghfirullah. Jujur untuk hal ini saya belum ngeh untuk mengajarinya. Kepikiran juga dia belajar dari siapa tentang hal ini. Saya minta bundanya cari tahu. Alhamduillah dapet clue, katanya pernah dengar cerita temen nabi naik onta trus barangnya jatuh dia turun.
Penasaran saya , saya cari siroh tentang hal yg berkaitan dengan itu. Subhanallah, ternyata khalifah umar pernah naik onta, lalu sudah beberapa jauh barangnya ada yg terjatuh. Beliau turun dan kembali mengambil. Di tanya "Hai amirul mukminin, kenapa kau tak putar balik ontamu."
Sang khalifah menjawab. "Aku menyewa onta ini hanya untuk pulang dan pergi tapi TIDAK untuk mutar balik urusan yang tak ada dalam perjanjian sewa,"
Serasa di tampol sambal ijo. Bapaknya kadang masih suka gunakan internet kantor buat urusan pribadi. Bapaknya masih suka curi curi waktu kerja buat urusan pribadi...
Betul kata orang bijak "orang yang merasa hebat kadang bisa kalah dengan hal hal yang dianggap sepele". [Paramuda/BersamaDakwah]
Inilah yang dialami oleh seorang ayah bernama Roel Mustafa. Ia mengkisahkan tentang anaknya yang kritis tentang mobil jemputan sekolah.
Berikut curahatan hati ayah Roel tentang anandanya:
----
Mobil jemputan sekolah. Putri saya cuma kebetulan hanya dapat jatah diantar pulang sekolah, pas pergi sekolah memang saya yang antar. Ini karena memang belum dapat seat untuk pergi.
Dan putri saya tahu perjanjian itu, jadi dia hanya naik ketika pulang sekolah. Yang membingungkan ketika saya harus keluar kota, kadang saya suka minta tolong, boleh ikut untuk sehari atau dua hari.
Empunya sewa gak keberatan , supir pun monggo tapi anak saya yang gak mau. Dia lebih milih nangis kalo pergi ikut mobil jemputan. Makanya kalo saya ada urusan keluar kota, palingan naik ojek atau cari supir buat anter ajah. Sebaliknya kalo pulang saya jemput juga gak bakal mau.
Saya baru ngeh ketika saya tanya, "Apa alasannya gak mau pergi naik mobil jemputan?"
Dia bilang, "Aku bayar jemputan cuma buat pulang sekolah bukan buat pergi sekolah. Dan aku takut dosa kalo kelebihan,"
Astaghfirullah. Jujur untuk hal ini saya belum ngeh untuk mengajarinya. Kepikiran juga dia belajar dari siapa tentang hal ini. Saya minta bundanya cari tahu. Alhamduillah dapet clue, katanya pernah dengar cerita temen nabi naik onta trus barangnya jatuh dia turun.
Penasaran saya , saya cari siroh tentang hal yg berkaitan dengan itu. Subhanallah, ternyata khalifah umar pernah naik onta, lalu sudah beberapa jauh barangnya ada yg terjatuh. Beliau turun dan kembali mengambil. Di tanya "Hai amirul mukminin, kenapa kau tak putar balik ontamu."
Sang khalifah menjawab. "Aku menyewa onta ini hanya untuk pulang dan pergi tapi TIDAK untuk mutar balik urusan yang tak ada dalam perjanjian sewa,"
Serasa di tampol sambal ijo. Bapaknya kadang masih suka gunakan internet kantor buat urusan pribadi. Bapaknya masih suka curi curi waktu kerja buat urusan pribadi...
Betul kata orang bijak "orang yang merasa hebat kadang bisa kalah dengan hal hal yang dianggap sepele". [Paramuda/BersamaDakwah]
Advertisement
EmoticonEmoticon