PDIP menegaskan bahwa Megawati Soekarnoputri yang menjabat Ketua Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) belum pernah menerima gaji ataupun hak-hak keuangan dari negara selama menjabat.
"Meskipun tugas sebagai Dewan Pengarah sangat padat dan kompleks karena harus melakukan penataan kelembagaan dan sistem pembinaan ideologi Pancasila karena sebagai lembaga baru harus ditata dari titik nol, namun Bu Mega dan tokoh-tokoh lainnya sekali lagi tidak pernah memikirkan hal-hal yang bersifat materi," kata Wakil Sekjen DPP PDIP Ahmad Basarah, Senin (28/7/2018).
Sebagai Ketua Dewan Pengarah BPIP, Megawati dan pimpinan BPIP lainnya, dikatakannya, juga tidak pernah tahu besaran gaji ataupun hak-hak keuangan yang diberikan kepada mereka. Mereka pun, lanjutnya, tidak pernah pula mengusulkan berapa besar gaji yang akan diterima, apalagi sampai meminta-minta gaji kepada pemerintah.
"Setahu saya keputusan pemerintah mengenai hak-hak keuangan pejabat atau penyelenggara negara harus melalui rapat-rapat antar kementerian terkait serta melalui persetujuan menteri keuangan," terangnya.
Tokoh-tokoh di BPIP dinilainya merupakan sosok dengan integritas tinggi. Mereka, disebutnya, tak bekerja berdasarkan gaji. "Para tokoh tersebut pun menjalankan fungsi sosial politik dalam menjaga tegaknya Pancasila dan NKRI. Kesemuanya tugasnya tidak diukur dengan sekedar persoalan gaji," tuturnya.
Basarah lantas meminta para menteri terkait untuk menjelaskan mengenai masalah ini. Penjelasan para menteri terkait akan penting untuk membuat masyarakat tak gampang digiring opini tertentu.
"Saya meminta kementerian terkait, dalam hal ini Mensesneg, Menteri PAN/RB, dan terutama Menteri Keuangan agar segera memberikan penjelasan kepada publik secara obyektif dan proporsional. Penjelasan para menteri terkait sangat penting agar opini publik tidak digiring ke arah penghancuran wibawa lembaga BPIP," ujar Basarah.
Peran dan tanggung jawabnya sangat vital untuk pembangunan mental ideologi Pancasila bangsa Indonesia yang saat ini sedang menghadapi ancaman ideologi-ideologi trans-nasional yang sedang beroperasi di Indonesia secara terstruktur, sistematis dan masif.
Advertisement
EmoticonEmoticon