 |
| TRT Worl |
Recep Tayyip Erdogan memberikan penegasan bahwa dirinya tak akan mundur dari langkahnya dalam membantu terciptanya perdamaian di Suriah.
Diketahui Erdogan memenangi pemilu Presiden Turki dengan raihan keseluruhan 52,5 persen suara dalam penghitungan suara yang telah mencapai 99 persen. Saingan utamanya Muharrem Ince, dari Partai Rakyat Republik (CHP) memperoleh suara sebesar 31,7 persen suara
Di hadapan ribuan pendukungnya di Ankara, Erdogan pada Senin (25/6) dini hari mengatakan tentara Turki akan melanjutkan untuk "membebaskan tanah Suriah".
Apabila tanah Suriah berhasil dibebaskan, kata dia seperti dilansir Reuters, 3,5 juta pengungsi Suriah di Turki dalam pulang ke negara mereka dengan selamat.
Sejak perang saudara pecah di Suriah pada 2011, Erdogan telah mengecam Bashar al-Assad yang dinilai membantai rakyatnya sendiri. Turki di bawah Erdogan adalah satu dari banyak negara yang meminta Assad turun.
Turki dalam konfilk Suriah berada di kubu anti-Assad, terlibat dengan memberikan pelatihan perang bagi milisi oposisi.
Turki merupakan salah satu negara yang paling terdampak konflik Suriah. Pasalnya, Turki kini menjadi negara terbesar penampung pengungsi Suriah. Erdogan beberapa tahun lalu mengatakan negaranya mengeluarkan uang hingga USD 25 miliar untuk memenuhi kebutuhan pengungsi.
Perseteruan Turki dengan Suriah tak hanya soal pengungsi dan konflik, melainkan oposisi Kurdi. Tahun ini Turki melancarkan serangan ke kota Afrin di Suriah yang diyakini bercokol milisi Kurdi. Serangan ini dikecam Assad yang menganggap Erdogan melanggar batas kedaulatan mereka.
Erdogan memenangi pemilu Presiden Turki dengan total raihan 52,5 persen suara dalam penghitungan suara yang telah mencapai 99 persen. Sementara saingan utamanya Muharrem Ince, dari Partai Rakyat Republik (CHP) memperoleh suara sebesar 31,7 persen suara.
Advertisement
EmoticonEmoticon