Pendakwah yang mantan rocker Hari Moekti telah meninggal dunia. Hari meninggal saat berdakwah di Cimahi, Jawa Barat pada Ahad (24/6) pukul 20.49 WIB.
Sebelum meninggal, dirinya memberikan pesan terakhir saat dirinya dirawat di rumah sakit.
"Saya saat ini usia 61 tahun. Rasulullah SAW wafat umur 63 tahun. Kalau kurang dua tahun lagi, cukuplah untuk berdakwah. Dalam keadaan sakit masih tetap semangat. Apa yang bisa saya tinggalkan? Dulu saya artis, banyak merusak umat. Kalau pernah menjadi penggemar Hari Moekti, maafkan saya," kata Hari.
Dunia ini, kata dia, bisa sejahtera, dunia ini selamat, dengan diturunkannya Hamba Allah yang mulia Muhammad Rasulullah SAW. Wa ma arsalnaka illa rahmatan lil alamin'. (QS 21:107) Dan tiadalah Kami mengutusmu, kecuali (sebagai) rahmat bagi alam semesta.
"Yang saya pahami 'rahmat' itu kasih sayang. Terjadi pertempuaran, perzinahan, pembunuhan, bencana, kerusakan di muka bumi. Masya Allah, cukup prihatin, Alfaqir Hari Moekti diingatkan oleh ayat "Dhoharol fasadu fil barri wal bahri bima kasabat aidin nas liyudziqohum ba'dhol-ladzi 'amilu la'al-lahum yarji'un". Kita diingatkan "telah nampak kerusakan di daratan, di lautan, akibat ulah tangan-tangan manusia," pesannya.
"Alfaqir merasa sebagai salah satu yang merusak sebagai artis. Bukan berarti tangan manusia menggoyang-goyang merusak laut, bukan berarti tangan manusia memegang-megang gunung dan merusak. Bukan. Karena manusia dengan tangannya, dengan kekuasaannya, menyebabkan bencana. Salah satu bencananya adalah LGBT. Lesbian, gay, biseks dan transgender disahkan oleh kekuasaan. Itu yang menyebabkan kerusakan. Kalau lah bencana itu adalah bencana tsunami, itu bencana kecil. Bencana besarnya adalah akidah, bencana pemurtadan di mana-mana," ungkapnya. [BersamaDakwah/@paramuda]
Advertisement
EmoticonEmoticon